Orangtua Protes Anak Tak Diterima PPDB, Sekdis Pendidikan Kota Bandung Sebut Kesalahan di Orangtua

Orangtua Protes Anak Tak Diterima PPDB, Sekdis Pendidikan Kota Bandung Sebut Kesalahan di Orangtua

BANDUNG - Sekertaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Cucu Saputra mengatakan bahwa banyaknya pengaduan dari orangtua calon siswa saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) akibat ada informasi yang salah diterima

Menurut Cucu, orangtua calon siswa beranggapan bahwa ketika mereka menentukan pilihan sekolah tujuan di PPDB online Kota Bandung, maka secara otomatis akan langsung diterima di sekolah tersebut.

Padahal, kata dia, selama pendaftaran masih dibuka, sistem akan terus bekerja dan terjadi pergeseran, berdasarkan jarak yang paling dekat.

"Tadi kebanyakan mereka menganggap bahwa PPDB itu sebagai media informasi yang paten. Padahal kan itu kaya ada fluktuasi, ada pergeseran. Sehingga mestinya mereka melihat itu pada saat pengumuman akhir," ujar Cucu, saat dihubungi, Senin (29/6/2020).

Pengumuman PPDB tahap kedua jalur zonasi dan perpindahan orang tua diumumkan hari ini pukul 18.00 WIB.

Tribunjabar.id mencoba membuka laman ppdb.bandung.go.id namun website milik Disdik Kota Bandung itu error atau tidak dapat diakses.

Setelah pengumuman, kata Cucu, orang tua calon siswa sudah tidak dapat melakukan revisi dan secara otomatis akan masuk ke pilihan ketiga, jika tidak masuk ke pilihan satu dan dua.

"Artinya ya nanti yang final itu hari ini, yang sore. Engga, sudah selesai (tidak ada revisi). Rencananya jam 18.00 WIB sore ini (pengumuman)," katanya.

Wian (45) warga Cijambe, Ujungberung, Kota Bandung mengaku stres dengan sistem penerimaan peserta didik baru ( PPDB) SMP Negeri jalur zonasi dan perpindahan orang tua tahun ini.

Wian sudah mendaftarkan anaknya sejak 22 Juni 2020, saban hari ia memantau perkembangan PPDB SMP Negeri Kota Bandung, karena khawatir tidak masuk ke sekolah ( SMP Negeri) pilihan pertama.

"Anak saya dari SD Cijambe, mau daftar ke SMP 50, kan saya sewilayah sama SMPnya ( SMP Negeri) masuk zonasi jaraknya 450 meter," ujar Wian, saat ditemui di Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Senin (29/6/2020).

Menurut Wian, sejak daftar hingga Jumat 26 Juni 2020, nama anaknya masih ada di website PPDB.

Namun, Sabtu 27 Juni, nama anaknya sudah tidak ada di daftar pilihan sekolah pertama dan kedua.

"Saya kan mantau terus, awalnya anak saya masuk, pas hari Sabtu jadi hilang namanya, orang lain yang dekat wilayah saya masuk, tapi anak saya tidak masuk," katanya.

Setelah dicek, Wian kaget karena tiba-tiba titik koordinat yang masuk dalam data pendaftaran berubah dari 500 meter menjadi 751 meter.

"Pilihan pertama SMP 50, jaraknya 450 meter, saya masukin titik kordinatnya 500 meter, dilebihin tapi bergeser ke 751 meter, pilihan kedua SMP 8 jaraknya satu kilo lebihan, tapi malah masuknya ke SMP PGRI Swasta yang jaraknya makin jauh," ucapnya.

Wian langsung mendatangi sekolah asal dan menanyakan masalah yang menimpanya. Sebab, Wian merasa tidak ada kesalahan menginput data saat pendaftaran.

"Kemudian saya koordinasi sama sekolah asal, saya tanya kenapa, ternyata titik kordinatnya berubah, asalnya 500 jadi 751 meter, padahal pas masukin datanya saya lihat langsung dan sudah benar," katanya.

Ia pun disarankan petugas di sekolah asal untuk melakukan pengaduan online.

Usaha itupun ditempuh Wian, namun hingga hari ini tidak ada jawaban.

Kondisi ini pun sempat membuatnya stres.

"Bukan pusing lagi, stres ini (mengurus masalah) dari pagi. Hari ini saya sudah konfirmasi ke SMP 50, tapi disuruh ke Dinas (Diadik) saja, katanya mereka tidak berwenang soal masalah ini. Saya nunggu dari jam 13.00 WIB, ini baru beres, mudah-mudahan keluhan saya bisa ditangani," ucapnya.

Saat mengadukan masalah kepada pantia PPDB di kantor Disdik. Wian tidak mendapat jawaban pasti.

Malahan, panitia yang menerima penganduannya balik bertanya, kenapa titik kordinatnya bisa berubah.

"Tidak tahu (petugasnya) malah balik nanya, kenapa bisa bergeser. Justru itu, saya juga menanyakan ini ke TU (sekolah asal) dan ke sini (Disdik) kok orang lain jaraknya 750 meter bisa masuk, saya 450 enggak," katanya.

Wian pun hanya diminta panitia PPDB untuk menunggu hingga beberapa hari ke depan.

Sebab, kata dia, saat ini sistem masih bergulir dan belum ada kepastian.

"Tadi sudah disampai keluhannya, saya menyampaikan sesuai fakta, bukti-buktinya juga sudah diserahin semuanya, saya disuruh nunggu informasi beberapa ke depan, karena masih bergulir, belum ada kepastian. Mudah-mudahan, dengan data-data akurat yang saya berikan anak saya bisa masuk," ucapnya.

"Saya disuruh menghubungi petugasnya (panitia PPDB) nanti, soalnya lagi banyak keluhan, jadi masih menampung. Harusnya pengumumannya hari ini, tapi bisa berubah juga kalau banyak pengaduan seperti ini," tambahya.

Ketika dikonfirmasi, Sekertaris Disdik Kota Bandung, Cucu Saputra mengatakan, tidak ada penundaan pengumuman PPDB tahap dua jalur zonasi, seperti yang disampaikan pantia PPDB ke orang tua siswa.

"Artinya ya nanti yang final itu hari ini, yang sore. Enggak, sudah selesai (tidak ada revisi). Rencananya jam 18.00 WIB sore ini (pengumuman)," ujar Cucu.

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel