Mengenal Apa Itu Microneedling yang Tengah Viral di Media Sosial...
Sebuah unggahan berisikan informasi mengenai perawatan wajah yang disebut " microneedling" baru-baru ini ramai dibicarakan di media sosial. Awalnya, akun Twitter @angewwie mengunggah foto wajahnya yang mengalami sejumlah luka yang merupakan dampak setelah melakukan perawatan wajah "microneedling". "TW: luka luka / byuti is pain alias woi muka gua koreng smw abis treatment tp gpp trust the process ea," tulis akun @angewwie dalam twitnya. "W terlalu mager buat insecure BTW YG NANYAIN KWKWKWKWKW ini aku abis microneedling nanti itu ngelupas trus kulitku spt bokong bayi lagi ok tenang aku dah pernah kok," lanjut dia dalam kolom komentar.
Sejauh ini, twit tersebut telah disukai sebanyak 616 kali dan telah di-retweet sebanyak 15 kali oleh pengguna Twitter lainnya.
Lantas, apa itu perawatan "microneedling"? Dokter spesialis kulit dan kelamin di Vivaldy Skin Clinic Mataram, dr Dedianto Hidajat mengungkapkan, perawatan microneedling umumnya disebut sebagai vampire facial atau collagen industion therapy. " Microneedling merupakan tindakan medis yang dilakukan oleh dokter yang sudah terlatih dan kompeten. Microneedling disebut juga dengan blood needling atau vampire facial atau collagen induction therapy, dermaroller," ujar Dedi kepada Kompas.com, baru-baru ini.
Ia menyampaikan, perawatan microneedling dilakukan dengan membuat lubang atau perlukaan minor atau berukuran mikro pada lapisan kulit dalam jumlah banyak. Adapun perlukaan minor atau mikro ini secara alami akan mengaktivasi proses penyembuhan luka secara alami yaitu merangsang pembentukan jaringan kolagen dan elastin pada kulit.
Dedi menyampaikan, microneedling memiliki tujuan untuk merangsang pembentukan kolagen baru yang akan memperbaiki tekstur kulit. "Tujuan akhir dari microneedling ini bertujuan untuk terbentuk kolagen baru yang akan memperbaiki tekstur kulit dan berfungsi untuk peremajaan kulit seperti skar atau bopeng bekas jerawat, kerutan halus dan berbagai kondisi lainnya," ujar Dedi.
Menurutnya, keunggulan dari tindakan microneedling yakni dapat meningkatkan penetrasi krim atau serum untuk tujuan pengobatan seperti untuk kerontokan, kebotakan, vitiligo, bahkan keloid. Namun, ada hal yang perlu diperhatikan ketika hendak melakukan microneedling yakni harus dilakukan oleh dokter yang berkompeten dengan kondisi steril di ruangan operasi atau rumah sakit atau klinik. Dedi tidak menganjurkan seseorang melakukan tindakan microneedling ini di rumah atau bukan ditangani oleh orang kompeten. "Tidak boleh dilakukan sendiri di rumah, karena banyak komplikasi yang dapat terjadi terutama bila dilakukan tanpa pengetahuan yang cukup untuk melakukan dan mengatasinya," katanya lagi.
Efek kulit menjadi memerah Menilik foto luka-luka yang ada pada unggahan di Twitter, Dedi menyampaikan bahwa luka tersebut merupakan endpoint atau efek akhir setelah dilakukan tindakan. "Kulit menjadi memerah atau eritema dan timbulnya bintik-bintik perdarahan atau pin point bleeding. Nah, masing-masing end point ini ada manfaat dan risikonya," ujar Dedi. Meski begitu, setelah timbul luka, maka akan terjadi proses penyembuhan luka secara alami. Terkait proses penyembuhan luka dan terbentuknya kolagen baru, Dedi menjelaskan bahwa proses tersebut akan terjadi sampai beberapa bulan.
"Biasanya 2-3 bulan rata-rata, bahkan bisa lebih lama dan berlangsung secara kontinu," lanjut dia. Tidak hanya digunakan untuk menghilangkan bekas jerawat dan bopeng, microneedling berfungsi juga untuk pengobatan beberapa penyakit kulit.
Hal yang perlu diperhatikan Di sisi lain, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan microneedling. Jika tindakan tersebut dilakukan dengan benar dan steril, maka tidak akan menimbulkan bekas luka, karena dilakukan sesuai indikasi yang jelas. Dedi menjelaskan, ada beberapa komplikasi yang sering terjadi akibat prosedur yang dilakukan secara mandiri di rumah antara lain infeksi, bekas hitam atau hiper pigmentasi pascainflamasi, dan keloid. "Tindakan ini mempunyai kontraindikasi atau mesti hati-hati dilakukan pada orang yang punya riwayat kelainan perdarahan, autoimun, riwayat keloid, dan sebagainya," kata Dedi.
Ia juga mengimbau kepada orang yang hendak melakukan microneedling untuk melakukan perawatan sebelum dan sesudah tindakan agar hasil lebih optimal. Untuk sebelum tindakan microneedling, seseorang disarankan tidak berjemur, tidak mengonsumsi obat atau suplemen yang meningkatkan risiko perdarahan, menggunakan skincare rutin, dan menghentikan aplikasi krim-krim yang bersifat eksfolian. Kemudian, setelah tindakan microneedling, disarankan untuk rutin menggunakan krim anti iritasi atau serum-serum yang bisa mempercepat proses penyembuhan luka. "Kurangi aktivitas yang berkeringat berlebihan, berjemur, konsumsi healthy food yang kaya akan antioksidan, dan jangan lupa menggunakan sunscreen," tambah Dedi. Selain itu, tindakan microneedling biasanya tidak bisa sekali saja untuk mendapatkan hasil yang optimal, namun butuh beberapa kali tindakan.