Mengulik Bisnis Kuliner Viral Tahu Go! Modal Waralaba Rp 19,5 juta

 Tahu Go! yang sedang viral

Salah satu usaha kuliner yang sedang viral adalah merek Tahu Go!. Merek tahu goreng ini punya banyak cabang yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia. Tahu Go! merupakan bisnis jajanan gerobak dengan sistem kemitraan yang telah berdiri sejak Desember 2019 lalu. Tahu Go! jadi viral salah satunya karena tahu goreng yang ditawarkan bisa dibilang cukup menarik.


Tahunya punya tekstur yang renyah di luar dan lembut di dalam. Selain itu harganya juga cukup murah, hanya Rp 1.600 saja per tahu. CEO PT Otewe Maju Bersama, Tjoek Widharyoko, selaku pengembang dari Tahu Go! saat itu terpikir untuk memulai usaha tahu goreng dengan gerobak berbasis kemitraan.  Ia merasa masyarakat Indonesia punya kegemaran makan gorengan.


Penyebaran yang cepat Walaupun baru berdiri sejak akhir 2019, total mitra yang sudah dimiliki oleh Tahu Go! adalah 220 cabang yang ada di Jakarta, Bogor, Bandung, dan Yogyakarta. Penyebaran cabang yang begitu cepat, menurut Tjoek, bisa terjadi karena modal kemitraan yang sangat terjangkau.


Selain itu, karena menunya yang hanya satu macam yakni tahu saja, maka operasionalnya lebih mudah daripada membuka restoran atau rumah makan pada umumnya. “Bangun bisnisnya juga cukup mudah. Menunya hanya satu macam, operasionalnya lebih mudah daripada membuka restoran atau rumah makan,” kata Tjoek Widharyoko pada Kompas.com, Jumat (28/8/2020).


Menurutnya, model bisnis seperti ini cenderung lebih disukai para pebisnis FnB pemula. Salah satunya karena resiko yang minim tetapi keuntungan yang berpotensi tak terhingga. “Maka dari itu banyak orang yang tertarik bisnis Tahu Go! ini. Supply bahan baku, pembuatan gerobak, dan support dari pusat sudah lebih sistematis,” lanjutnya. Harga waralaba Tahu Go! Sistem bisnis Tahu Go! adalah berbentuk kemitraan. Calon mitra bisa mendaftar untuk bergabung lebih dahulu pada kontak yang tersedia. Setelah itu, calon mitra bisa membayar biaya memulai bisnis senilai Rp 19,5 juta sudah termasuk banyak fasilitas.


Fasilitas yang disediakan beberapa di antaranya adalah set lengkap gerobak untuk berjualan tahu, iklan di media sosial, serta pendaftaran ke fasilitas layanan pesan antar. “Calon mitra harus memilih lokasi sendiri, selama tidak berdekatan dengan mitra yang sudah ada. Bisnis kemitraan Tahu Go! dapat dimiliki penuh oleh mitra tanpa royalti setiap bulannya,” ujar Tjoek.


“Dalam setiap bisnis kemitraan, biasanya ada royalti yang harus dibayarkan mitranya setiap bulan sebagai management fee atau marketing fee. Namun di bisnis Tahu Go! ini, tidak ada royalti yang harus dibayar setiap mitra,” tegasnya. Tantangan selama berbisnis Tentu saja salah satu masalah yang paling sering terjadi dalam bisnis kemitraan seperti ini adalah menjaga kualitas agar seragam satu mitra dengan yang lain. Hal itu juga dialami oleh Tahu Go!.


Maka dari itu setiap tukang masak tahu yang bekerja di setiap cabang harus memiliki kemampuan memasak tahu yang sesuai dengan standar Tahu Go!. “Setiap tukang goreng tahu dari cabang yang baru akan di-training di pusat. Untuk menjaga kualitas, dari pusat menyiapkan trainer yang selalu mobile mengunjungi mitra Tahu Go! secara bergilir setiap harinya,” jelas Tjoek. Dalam waktu dekat, Tahu Go! berharap untuk bisa membuka cabang lebih dari 300 cabang di Jabodetabek, Bandung, dan Yogyakarta.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel