Viral Video Ikan Seperti "Menari" di Kolam, Ini Kata Ahli Perikanan

 

Sebuah video menampilkan ikan yang seperti sedang "menari" dengan mengangkat badannya di permukaan air dan bergerak tidak biasa viral di media sosial Twitter. Postingan tersebut diunggah oleh akun @repvblikvideo Dalam unggahan tersebut, pemilik kolam mengatakan bahwa ikannya yang menampakkan dirinya di atas permukaan air tersebut sebagai ikan yang caper (cari perhatian). “ Ikan gue caper check. Ini tuh ikan gue kayak menari-nari gitu guys. Padahal ikan-ikan gue yang lain tuh nggak kayak dia. Nggak selebay dia gitu. Dia tuh sampai sepertiga dari badannya tuh di atas air gitu. Aneh nggak sih?” ujar suara perempuan dalam video tersebut. Postingan tersebut hingga kini telah dibagikan ulang sebanyak lebih dari enam ribu kali dan disukai lebih dari 11 ribu pengguna.


Beragam komentar warganet muncul terhadap kondisi ikan yang dianggap caper tersebut. “Air kau kebanyakan amonia indikasinya banyak gelembung, dia mau pergi krn airnya ga sehat buat dia, kalo dibiarin pasti mati. Malah tiktod,” komentar akun @andaiueo. “Et itu ikan bukannya lagi cengap cengap cari oksigen ya, malah dibilang caper. Biasanya kalo udah gitu nanti lama lama dia ngambang alias mati ikan lu mba,” ujar akun @yunifajriyah. “Itu bukan caper yakk.. Itu air kolam banyak amoniaknya, keliatan dari kondisi air yg banyak busa.. Mungkin baru ganti air atau ada masalah dibagian filtering,” ujar @DauzUcuz. Tanggapan ahli Kandungan oksigen di kolam Kepala Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Murwantoko menjelaskan, ikan yang sehat akan bergerak dengan tenang di seluruh luasan kolam. Terkait dengan video yang viral tersebut, menurutnya hal ini menunjukkan kandungan oksigen dalam air yang sangat rendah. “Ikan berada di permukaan dengan harapan mendapatkan oksigen yang cukup,” ujar Murwantoko dihubungi Kompas.com Senin (21/9/2020). Ia menjelaskan pada permukaan air, kadar oksigen akan lebih besar dibandingkan dengan di dasar kolam. Hal itu, karena adanya difusi oksigen dari udara ke air.


Akan tetapi, dalam kondisi ikan di video tersebut menurut dia kemungkinan kandungan oksigen di permukaan air sudah sangat rendah. Sehingga ikan mengambil oksigen langsung dari udara.


Adanya buih Selain itu, ia menyampaikan yang perlu diamati dari kolam tersebut adalah adanya buih di dalam kolam. Pihaknya menerangkan, kolam berbuih bisa disebabkan karena beberapa faktor. Salah satunya adanya sisa pakan yang akan menyebabkan tumbuhnya bakteri. Jika bakteri muncul maka ia akan memanfaatkan oksigen dalam air untuk kehidupannya. Di antaranya bakteri tersebut akan menghasilkan biofilm yang akan membentuk lapisan tipis di permukaan air. “Dalam lapisan itu akan tertempel juga bahan-bahan lain. Dengan adanya pergerakan air maka biofilm akan tampak seperti buih,” ujar dia. Selain itu adanya bahan organik sisa pakan ini menurutnya juga akan menghasilkan amonia yang bersifat racun bagi ikan. “Ammonia bisa masuk ke dalam jaringan insang dan mengganggu proses respirasi ikan. Pada kondisi lanjut, amonia bisa masuk ke sistem syaraf pada ikan sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku ikan,” terang dia. Daya tahan ikan Ia menyampaikan daya tahan terhadap keracunan ikan berbeda-beda, tergantung jenis atau strain ikan. Selain juga faktor kondisi kesehatan ikan. Sehingga menurutnya inilah yang menyebabkan hanya ada satu ikan yang "menari" tersebut. Apalagi menurutnya ukuran badan ikan tersebut lebih kecil jika dibanding ikan yang berenangnya normal.


Mengalami infeksi Sementara itu Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (Undip) Dr. Ir. Suminto, M.Sc menduga, ikan yang menari-nari dan dianggap caper tersebut menurutnya memiliki infeksi.


“Kemungkinan ada infeksi (semacam extoparasite),” ujar Suminto dihubungi Kompas.com Senin (21/9/2020). Infeksi tersebut menurutnya kemungkinan menempel atau masuk ke bagian lapisan luar tubuh ikan yang berada di dekat sirip punggung atau ekor atau sirip dada. “Untuk kepastian penyebabnya, bisa dilakukan pemeriksaan fisik/morfologis ikan itu dan juga tes kualitas air,” ujar dia. Menurut Suminto jika ikan kekurangan oksigen, ikan lain mulutnya juga akan terbuka-tertutup di permukaan. Sementara jika kadar ammonia dalam kolam tinggi, maka ikan-ikan lain gerakannya akan melambat dan lemas. Karena itulah ia menilai ikan juga tidak mengalami luka akan tetapi tertempel benda asing dalam tubuhnya. “Hal lain yang mungkin jadi penyebabnya bisa saja ikan tersebut memakan benda asing yang melukai dan menempel di bagian osephagus/tenggorokannya,” ujarnya. Sehingga kemudian ikan berusaha melepaskan diri dari benda asing tersebut atau berusaha memasukkan benda asing itu ke dalam lambungnya supaya tidak mengganggu keseimbangannya.


Beberapa penyebab Adapun Juli Nursandi, Dosen Budidaya Perikanan di Politeknik Negeri Lampung sekaligus inisiator Budidaya Ikan dalam ember (Budikdamber) menjelaskan ada beberapa penyebab ikan berenang tidak seperti biasa atau abnormal. Hal itu di antaranya karena: Airnya bermasalah atau kualitas air tidak cocok. Ikan yang sakit atau kehilangan keseimbangan tubuh Kelainan atau cacat. “Masalahnya kita tidak tahu atau informasi yang ada kurang banyak,” ujarnya dihubungi Kompas.com Senin (21/9/2020). Menurut Juli beberapa hal yang harus diketahui terlebih dahulu untuk mengetahui dengan pasti kondisi ikan tersebut kenapa menari di antaranya adalah kondisi ikan pada hari-hari sebelumnya.  "Selain juga bagaimana kualitas air sebelumnya, apa yang terjadi di kolam sebelumnya dan apakah itu ikan baru," ungkap dia. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel