Perjuangan Tunawicara Cari Orang Tua dari Malang Gowes ke Jakarta
Jakarta - Rasa rindu Sutikno kepada orang tua begitu besar. Sepeda dikayuhnya dari Malang, Jawa Timur (Jatim) menuju Ibu Kota demi bertemu orang tua.
Perjalanan pria tunawicara ini tentu panjang. Sudah 18 hari dilewatinya untuk menuju Jakarta. Ada 23 kota disinggahi Sutikno menggunakan sepedanya.
Dalam perjalanan panjang, dia tumpahkan pengharapan berupa doa kepada Tuhan. Kerinduan ditumpahkan dalam goresan pensil di atas kertas.
"Doa buat ibu dan ayahku, ya Allah, ampuni dosa-dosa kedua orang tua saya, bukakanlah pintu rejeki dan umur yang panjang. Berikanlah hidayahmu," dalam petikannya seperti diunggah oleh akun Twitter @Ruddierawk.
Akun Twitter @Ruddierawk mengunggah potret hasil tulisan tangan Sutikno. Unggahan @Ruddierawk menuai tanggapan netizen hingga 17 ribu retweet.
@Ruddierawk mengabarkan Sutikno terakhir berada di Masjid Jami Al-Jihad, Pulogebang, Jakarta Timur (Jaktim). detikcom mencoba mendatangi lokasi untuk memastikan kebenaran Sutikno.
Apa hasilnya?
Marbut Masjid Jami Al-Jihad, Hassan Basri, mengaku melihat Sutikno pada Kamis (30/7) sekitar pukul 10.00 WIB. Hassan menyebut ia sedang duduk di pinggir. Dia melihat Sutikno hanya bengong.
"Pernah sekali-kalinya doang. Bajunya sih kayak kotak-kotak putih-putih. Beda dikit sama saya, tinggi 160 cm-an, agak kurus. Dia bengong saja di situ," kata Hassan saat ditemui detikcom di lokasi, Sabtu (30/7/2020).
Namun Hassan mengaku tidak tahu keberadaan Sutikno. "(Tidak) tahu jalannya ke mana. Saya nggak tahu," tuturnya.
Berikut identitas pria tunawicara yang mengayuh sepeda dari Malang ke Jakarta itu.
Nama Sutikno
Asal Malang, Jawa Timur
Dari yayasan SLB Batu Malang
Ia seorang Tunawicara mengendari sepeda.
Belum diketahui apakah Sutikno berhasil bertemu orang tuanya. Namun disebut Sutikno tidak punya foto orang tuanya. Dia hanya menjelaskan lewat surat tulisan tangannya, ibunya bernama Nengsih sementara bapaknya bernama Adi Purnomo.
Menurut cuitan @ruddierawk, Sutikno menuliskan di atas kertas bahwa dia akan kembali ke Malang bila pada Lebaran Idul Adha ini dia tidak menemukan orang tuanya.
Sutikno, yang berkomunikasi via tulisan tangan dengan huruf kapital, menjelaskan biasa minta kepada polisi atau TNI bila kehausan dan lapar dalam perjalanannya.
Polisi Siap Bantu Sutikno
Polisi menyatakan akan membantu Sutikno mencari orang tuanya. Namun, polisi akan lebih dulu mencari keberadaan Sutikno.
"Pertama-pertama pasti kami akan mencari Sutikno. Selanjutnya jika kami menemukan Sutikno kami akan membantu mencari orang tuanya," kata Kapolsek Cakung, Kompol Satria Darma, saat dihubungi detikcom, Sabtu (1/8).
Satria menjelaskan setelah mendapatkan informasi tentang orang tersebut. Ia akan berkoordinasi dengan pihak Dinas Perhubungan hingga TNI, sehingga akan lebih efektif untuk mencarinya.
"Kami dari Pihak Kepolisian juga bekerja sama dengan pihak TNI dan masyarakat, sehingga lebih efektif dalam membantu Sutikno mencari orang tuanya," tuturnya.