Viral, Video Kendaraan TNI Melindas Tanaman Melon Petani Kebumen
Sebuah video yang memperlihatkan kendaraan berat TNI AD melindas tanaman melon milik petani beredar di jagat maya sejak Kamis (27/8/2020). Peristiwa itu disebut terjadi di pesisir Urut Sewu, Desa Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Dalam video berdurasi 14 detik tersebut juga disertai watermark yang berbunyi "Duka petani Urutsewu ditindas dengan kendaraan berat". Pihak TNI sedang mengecek video tersebut.
Sekretaris Urut Sewu Bersatu Widodo Sunu Nugroho mengatakan, perusakan tanaman melon milik petani Urutsewu, yaitu Mursidin (55) dan Paryono (30), terjadi pada Rabu (26/8/2020) sekitar pukul 11.00 WIB. "Menurut informasi yang kami dapatkan, perusakan tersebut dilakukan oleh salah satu satuan TNI yang pada saat itu sedang latihan menembak," kata Sunu melalui keterangan tertulis, Jumat (28/8/2020). Truk TNI, kata Sunu, memasuki areal tanaman melon dan melindas tanaman yang berumur lebih kurang 30 hari dan mulai berbuah. Aktivitas tersebut mengakibatkan kerusakan tanaman dan robeknya mulsa plastik akibat tergilas roda dan terinjak-injak seluas lebih kurang 0,2 hektar. "Kami atas nama Urutsewu Bersatu (USB) dan Forum Paguyuban Petani Kebumen Selatan (FPPKS) mengecam tindakan perusakan tanaman tersebut dan menyayangkan kelambanan pemerintah dalam menangani konflik di Urutsewu," ujar Sunu. Seperti diketahui, konflik antara warga dan TNI terkait dengan penggunaan lahan tersebut telah berlangsung lama. Bahkan, beberapa kali sempat pecah kericuhan.
Kepala Desa Setrojenar Muslim Sidik mengatakan, lahan tersebut merupakan milik negara. "Sampai saat ini legalitasnya tanah negara, bukan hak masyarakat atau TNI," jelas Muslim. Menurut Muslim, kondisi di lokasi tidak seperti yang tergambar di media sosial. "Antara video di medsos memang jauh berbeda, artinya di lokasi memang kendaraan TNI melintasi, cuma tidak separah yang di medsos," kata Muslim. Muslim mengatakan akan mengklarifikasi peristiwa tersebut kepada pemilik tanaman. Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam IV/Diponegoro Letkol (kav) Susanto menyatakan, kabar di media sosial yang menyebutkan lahan pertanian rusak akibat lalu lalang kendaraan TNI saat sedang latihan tidak benar. "Ada yang dibelokkan dan sengaja membangun persepsi seolah latihan penembakan meriam di sana telah merugikan warga petani," kata Susanto. Padahal, realitasnya, warga yang memanfaatkan lahan milik TNI AD telah menyepakati bila sedang digunakan latihan, mereka tidak beraktivitas dan tidak akan menuntut apa pun atas dampak latihan pada areal yang digunakan.